Talkshow Anti Korupsi di Payakumbuh, Dosen UNP: Medsos Bisa jadi Alat Kampanye Bantu Bongkar Kasus Korupsi

11 hours ago 12

Langgam.id — Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Departemen Sosiologi Universitas Negeri Padang (UNP), Dr. Mohammad Isa Gautama, M.Si, bersama alumni Sosiologi UNP, Maichel Firmansyah, S.Pd, tampil sebagai narasumber dalam talkshow N.G.O.P.I.N.I (Ngobrol Pekan Ini) yang digelar di Kafe Sentosa Abadi, Kota Payakumbuh, Minggu (6/7/2025).

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2025 yang mengusung tema “Dari Layar, Kita Beraksi Berantas Korupsi!”.

Kegiatan ini menjadi forum diskusi publik yang membahas keterkaitan antara film, gerakan antikorupsi, dan situasi perpolitikan Indonesia saat ini. Talkshow ini juga menghadirkan Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Drs. Rida Ananda, M.Si, dan penyuluh anti korupsi Sumatera Barat-KPK, Monita, serta diawali dengan pemutaran empat film pendek bertema antikorupsi: Kelompok Tidak Belajar, One Second, Ada Ujian Harap Tenang, dan Magdalena.

Dalam paparannya, Mohammad Isa Gautama menyampaikan pentingnya media film sebagai sarana efektif untuk menyebarkan pesan antikorupsi, khususnya di kalangan generasi muda. Ia menegaskan bahwa di era digital saat ini, film dan media sosial memiliki kekuatan besar untuk mengedukasi masyarakat dan mendorong partisipasi aktif dalam pemberantasan korupsi.

"Di tengah fenomena korupsi yang semakin mengakar, anak muda harus lebih proaktif. Media sosial bisa menjadi alat kampanye yang kuat, bahkan sudah terbukti membantu membongkar sejumlah kasus besar," ujarnya.

Senada dengan itu, Maichel Firmansyah yang kini berprofesi sebagai jurnalis menyoroti tantangan media dalam mengungkap kasus korupsi. Ia mengungkapkan bahwa meski media sering kali telah memperoleh informasi valid, proses investigasi kerap terhambat oleh sikap tertutup para narasumber.

“Kecenderungan untuk bungkam justru semakin kuat ketika jurnalis mulai menggali lebih dalam. Ini menjadi tantangan nyata dalam kerja-kerja jurnalisme investigatif saat ini,” jelasnya.

Sementara itu, Sekda Payakumbuh, Rida Ananda, menyoroti kemajuan Kota Payakumbuh sebagai kota percontohan antikorupsi di Indonesia. Menurutnya, sistem digital telah diterapkan dalam berbagai aspek pemerintahan seperti pengadaan barang dan jasa hingga e-budgeting.

“Kita sudah membangun infrastruktur digital yang cukup memadai. Namun, tantangan ke depan adalah menjaga sinergi agar sistem ini bisa terus diperbaiki dan dimanfaatkan secara maksimal,” katanya.

Talkshow ini menjadi bagian dari rangkaian ACFFest Movie Day 2025 yang berlangsung selama enam hari, dari 1 hingga 6 Juli 2025. Selain Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota, festival ini juga digelar serentak di delapan kota lain di Indonesia. Melalui kolaborasi dengan Payakumbuh Youth Art Committee (PYAC), KPK, serta berbagai LSM dan media, kegiatan ini bertujuan menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi kepada anak muda dan komunitas kreatif lokal.

Acara ini dihadiri ratusan peserta, mulai dari pelajar, mahasiswa, pegiat seni, hingga aktivis antikorupsi. Diskusi yang berlangsung hangat ini ditutup dengan penampilan musik dari John Selon, musisi lokal yang juga merupakan alumni Fakultas Teknik UNP. (*/f)

Read Entire Article
Pekerja | | | |