Bisnis Telkomsel Turun, Andre Rosiade: Telkom Harus Ciptakan Bisnis Data Center

9 hours ago 6

Infolanggam - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mendorong agar PT Telkom Indonesia sebagai holding (induk) berani menciptakan bisnis baru salah satunya bisnis data center guna mendongkrak bisnis Telkomsel yang mulai menurun. Pihak swasta atau asing dapat dilibatkan dalam bisnis ini.

"Kita tahu bisnis Telkomsel mulai menurun ya. Telkom harus menciptakan bisnis baru data center. Saya di rapat sebelumnya juga saya sampaikan. Silakan bekerja sama dengan pihak swasta atau asing untuk membangun data center ini," ujar Andre Rosiade saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan PT Telkom Indonesia, Rabu (2/7/2025) lalu.

Untuk menjalankan bisnis data center itu, kata Andre, Telkom harus memperhatikan dua hal ini. Pertama, saham mayoritas harus dikuasai oleh Telkom. Kedua, data center yang dibangun harus efisien, tidak lebih mahal dari pihak swasta.

"Untuk membangun data center, sahamnya harus mayoritas masih Telkom. Data centernya harus efisien juga. Jangan sampai kita membangun data center lebih mahal dari swasta supaya harga data center kita bersaing," beber Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.

Selain data center, Andre juga mendorong agar Telkomsel melakukan terobosan-terobosan lain untuk mendongkrak pendapatan. Salah satunya lewat penjualan kartu perdana dan pulsa yang menyasar lebih banyak kepada pengguna dari segmen pasar Gen-Z dan milenial.

"Itu tahu kenapa XL bergabung dengan Smartfren? Supaya bisa bersaing di segmen Gen-Z dan milenial. Kebanyakan mereka (Gen-Z dan milenial, red) itu kan gak ada yang pakai Telkomsel karena Telkomsel ini pulsanya mahal. Ini kan harus ada terobosan, ada segmen pasar yang harus digarap."

"Nah apa salahnya berpikir, dulu kan Telkomsel itu punya kartu AS, kenapa gak dihidupkan lagi misalnya jadi AS Reborn. Itu kan orang gak tau by u itu apa, gaungnya gak ada. Kenapa gak bikin terobosan-terobosan untuk meningkatkan pendapatan Telkomsel yang sudah mulai menurun dengan masuk ke pasar segmentasi itu (Gen-Z dan milenial, red). Gen-Z yang baru punya handphone itu bisa lebih masif bisa ganti-ganti kartu tiap minggu. Kan untung kartu perdana lebih banyak ketimbang beli pulsa sehingga Telkomsel tidak diributin lagi matiin kuota orang cepet, ngebakar pulsa orang yang masih sisa. Jadi lebih halal gitu lho untungnya," sebut Ketua DPD Gerindra Sumbar ini.

Andre mengingatkan Telkom agar punya langkah-langkah konkret ke depan sehingga Telkomsel mampu bersaing di tengah gempuran kompetitor lain seperti Starlink dan Huawei. Telkomsel harus bisa memanfaatkan besarnya potensi pasar di Indonesia guna mendongkrak pendapatannya.

Selain itu, terang Andre, Telkomsel juga harus punya model bisnis ke depan yang mampu bersaing dengan para kompetitor.

"Soal bisnis ke depan, kita tahu ada Starlink dan Huawei yang punya satelit di bawah orbit. Dengan perkembangan digital ke depan, orang gak perlu lagi SIM Card, cukup langganan starlink, langganan Huawei. Apa antisipasinya supaya Telkomsel tuh jangan mati perlahan? Jangan sampai tikus mati di lumbung padi. Segmen pasar Indonesia ini gede, besar, 280 juta lho potensi pasarnya. 70 persen lebih pendapatan Telkom ini dari Telkomsel. Kalau telkomselnya bangkrut, bangkrut juga telkomnya nanti," kata Andre. (*)

Read Entire Article
Pekerja | | | |