Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7,3 Persen, Sumbar Butuh Investasi Rp120 Triliun hingga 2029

9 hours ago 7

Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,3 persen hingga 2029. Untuk mencapainya, diperlukan investasi minimal sebesar Rp120 triliun, dengan sektor energi hijau menjadi salah satu prioritas utama.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah saat membuka Forum Investasi Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumatera Barat di Hotel The ZHM Premiere Padang, Selasa (14/10/2025).

Forum yang mengangkat tema “Strategi Investasi Energi Hijau dan Implementasi RUPTL 2025–2034 dalam Mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060” ini dihadiri Wakil Menteri ESDM RI Yuliot Tanjung dan Ketua Umum DPP MKI Evy Haryadi.

Menurut Mahyeldi, Sumatera Barat memiliki potensi besar di sektor energi baru terbarukan (EBT) seperti panas bumi, air, surya, laut, dan angin. Namun sejauh ini, pemanfaatannya masih jauh dari optimal.

“Panas bumi baru dimanfaatkan 5 persen, energi air 26 persen, sedangkan surya dan laut masih sangat terbuka. Ini peluang besar bagi para investor,” ujar Mahyeldi.

Ia menekankan bahwa kebutuhan energi listrik di Sumbar terus meningkat, namun cadangan daya saat ini hanya 4 persen dari kebutuhan, jauh dari batas ideal 20–30 persen. Situasi ini membuka ruang lebar bagi investasi sektor energi.

“Kita di Sumatera Barat punya potensi energi luar biasa. Tapi pemanfaatannya masih kecil. Artinya, investor punya ruang besar untuk masuk,” kata Mahyeldi.

Guna mempercepat realisasi investasi, pemerintah provinsi telah menyiapkan sejumlah regulasi dan insentif, termasuk peraturan daerah yang mendukung pengembangan energi hijau. Mahyeldi juga mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk aktif menjemput investor melalui pendekatan langsung, sebagaimana pernah ia terapkan saat menjabat Wali Kota Padang.

“Dulu waktu di Kota Padang, kalau mau jemput investasi, ya kita temui langsung orangnya, beri kemudahan, beri insentif, bahkan kita antar. Semangat seperti ini harus kita lanjutkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mahyeldi menjelaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi 7,3 persen sebagaimana tertuang dalam RPJMD Sumatera Barat 2020–2029 hanya bisa dicapai jika arus investasi berjalan masif. Ia menyebut investasi Rp120 triliun sebagai angka minimal yang harus dicapai dalam empat tahun ke depan.

“Ini momentum penting untuk membangun energi hijau Sumatera Barat. Kita butuh investasi yang kuat agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya tercapai, tetapi juga berkelanjutan,” tegasnya.

Ketua MKI Sumbar, Insanul Kamil, menambahkan bahwa potensi energi baru terbarukan Sumbar mencapai 52 persen dari total potensi nasional, tertinggi di Indonesia. Ia menyebut tidak ada provinsi lain yang memiliki potensi EBT di atas 50 persen.

“Kita ingin Sumatera Barat menjadi role model nasional dalam isu energi hijau. Kalau bicara investasi energi terbarukan di Indonesia, modelnya ada di Sumatera Barat,” kata Insanul.

MKI, menurutnya, akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk edukasi publik agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam transisi energi bersih.

Forum ini menjadi ajang strategis bagi penguatan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan pelaku sektor energi dalam mempercepat transisi menuju energi bersih. Dengan dukungan kebijakan dan keterbukaan terhadap investor, Sumatera Barat ingin menegaskan posisi sebagai salah satu daerah terdepan dalam pengembangan energi hijau nasional.

Read Entire Article
Pekerja | | | |