Konferensi PAPTEKINDO di UNP, Dorong Sinkronisasi Pendidikan Vokasi dengan Dunia Kerja

7 hours ago 5

Langgam.id — Konferensi dan Konvensi ke-12 Perkumpulan Ahli Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia (PAPTEKINDO) resmi dibuka di Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (15/10/2025), dengan menyoroti pentingnya sinkronisasi antara pendidikan vokasi dan kebutuhan dunia kerja.

Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-71 UNP dan dihadiri lebih dari 1.100 peserta dari 18 perguruan tinggi di Indonesia.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor menyampaikan bahwa pemerintah tengah serius memperkuat ekosistem vokasi nasional melalui peluncuran Program Magang Nasional. Program ini, yang dimulai bertepatan dengan pembukaan konferensi, ditujukan untuk 20 ribu lulusan baru dari berbagai perguruan tinggi dan akan berlangsung selama enam bulan.

“Program ini akan dilaksanakan mulai hari ini, 15 Oktober 2025 sampai 15 April 2026 untuk batch pertama. Jika animonya tinggi, batch kedua akan kita tambah dengan kuota sebesar 80 ribu peserta,” ujar Afriansyah.

Ia menambahkan bahwa program magang nasional bertujuan meningkatkan kesiapan lulusan vokasi dalam memasuki dunia kerja. Dengan bekal pengalaman langsung di industri, mahasiswa diharapkan tidak lagi canggung saat terjun ke lapangan.

“Program ini tidak hanya soal keterampilan, tetapi juga untuk membentuk karakter dan kesiapan kerja. Sinkronisasi antara pendidikan dengan kebutuhan industri menjadi hal yang mutlak agar pendidikan vokasi benar-benar relevan dan berdampak,” ujarnya.

Konferensi PAPTEKINDO 2025 menjadi ruang strategis untuk membahas penguatan sinergi antara lembaga pendidikan vokasi, industri, dan pemerintah. Selama kegiatan berlangsung, ratusan akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan dari berbagai daerah terlibat dalam presentasi ilmiah, diskusi kebijakan, serta kolaborasi lintas sektor.

Staf Khusus Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Bidang Pemerintahan dan Akuntabilitas, Tjitjik Sri Tjahjandarie, yang juga hadir dalam pembukaan, menyampaikan pesan dari Menteri Pendidikan Tinggi agar PAPTEKINDO menjadi mitra strategis dalam mewujudkan kebijakan “Dikti Saintek Berdampak”.

Menurut Tjitjik, pertemuan seperti PAPTEKINDO sangat penting dalam menghasilkan gagasan dan terobosan keilmuan, khususnya di bidang pendidikan kejuruan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi langsung bagi masyarakat.

“Pendidikan vokasi tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada ekosistem yang mendukung, baik itu melalui regulasi, industri, maupun komunitas. Oleh karena itu, kolaborasi adalah kata kunci,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UNP, Krismadinata, dalam sambutannya menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan ajang penting untuk memperkuat jejaring antara institusi vokasi dan dunia kerja. Ia menekankan pentingnya menjadikan kearifan lokal sebagai sumber inspirasi inovasi dalam pengembangan vokasi yang kontekstual dan berkelanjutan.

Ketua Umum PAPTEKINDO, Asmar Yulastri, mengungkapkan bahwa konferensi tahun ini mencatat antusiasme luar biasa. Sebanyak 404 artikel ilmiah diterima panitia dan lebih dari seribu peserta hadir untuk mengikuti berbagai sesi diskusi dan pemaparan hasil penelitian.

Read Entire Article
Pekerja | | | |